Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta meluncurkan Gerakan Santri Bermasker guna memutus mata rantai COVID-19. Gerakan ini didukung para kiai dan ulama, serta Forkopimda Jatim.
Forkopimda Jatim yang dimaksud seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto dan Pangkoarmada II Laksda TNI I.N.G. Sudihartawan. Launching berlangsung di Rupatama Polda Jatim, Kamis (24/2/2021).
Pencanangan Gerakan Santri Bermasker ini secara langsung dihadiri oleh Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur Prof Akhmad Muzakki, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Rosidi, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Dr. Saad Ibrahim MA, Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Gus Ali Mashuri, perwakilan dari Kanwil Kemenag Jatim serta Kejaksaan Tinggi Jatim.
Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh kiai maupun alim ulama dari seluruh pondok pesantren (Ponpes) di Jawa Timur. Serta ketua dan pengurus MUI, NU dan Muhammadiyah tingkat kabupaten/kota, dan Forkopimda kabupaten/kota di 38 jajaran Polres kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur, secara virtual.
Dalam sambutannya, Kapolda Jatim mengatakan, pencanangan Gerakan Santri Bermasker merupakan bagian penting dalam penanganan dan pencegahan wabah COVID-19 di Jatim. Kapolda yakin dengan jumlah pesantren dan santri di Jawa Timur yang banyak, bisa memutus mata rantai COVID-19.
“Kami mempunyai pemikiran bahwa santri akan menjadi basis yang kuat dan penting dalam menghadapi COVID-19,” ucap Nico Afinta saat meluncurkan Gerakan Santri Bermasker.