JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Ami bersilaturahmi dengan 200 alim ulama se-Jawa Tengah di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Salatiga, Jateng, Kamis (25/3).
Gus Ami mengungkapkan peran pesantren bagi pembangunan negara dan bangsa sangat besar. Menurutnya, kontribusi pesantren telah diwujudkan bukan hanya saat ini, tetapi sejak Indonesia belum merdeka.
“Pesantren adalah subjek masyarakat yang sangat efektif menjadi kekuatan perbaikan. Pesantren juga memiliki jasa dan kiprah dalam perbaikan masyarakat bangsa,” kata Gus Ami.
Pimpinan DPR RI bidang Kokesra ini menjelaskan UU Pesantren yang telah disahkan pada 2019 menjadi salah satu payung hukum bagi kemajuan ponpes yang sudah berkiprah sangat besar di Indonesia.
“Pesantren bukan hanya benteng agama, tetapi juga benteng kekuatan sosial, ekonomi dan bahkan budaya,” ungkapnya.
Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai bahwa mengawal implementasi UU Pesantren berupa Perda Pesantren merupakan tugas yang harus dijalankan dengan baik.
“Jadi kira-kira tugas PKB itu begini, bagaimana menjadikan pesantren di seluruh nusantara benar-benar menjadi ujung tombak kemajuan bangsa, baik kemajuan agama, ekonomi, sosial bahkan budaya,” tutur Gus Ami.
Karena itu, Gus AMI menyampaikan terima kasih kepada DPW PKB Jateng yang sudah menyiapkan langkah-langkah penyusunan Perda Pesantrenuntuk menindaklanjuti UU Pesantren yang memerlukan totalitas, soliditas, serta sinergi.
Sementara itu, Ketua DPW PKB Jateng KH. Yusuf Chudlory mengaku senang dengan terlaksananya silaturahmi alim ulama se-Jawa Tengah.
“Lebih setahun kami menahan kangen untuk silaturahmi dengan para alim ulama. Alhamdulillah sekarang tercapai,” kata Gus Yusuf.
Gus Yusuf juga melaporkan kegiatan Workshop Perda Pesantren yang dihadiri Fraksi PKB se-Jateng di Solo.
Menurutnya, acara itu merupakan wujud komitmen PKB kepada kiai dan juga pesantren agar makin baik.
“Malam tadi kami seluruh Fraksi PKB se-Jateng berkumpul sekaligus me-launching Perda Pesantren. Kami launching gerakan untuk realisasi Perda Pesantren di Jateng,” kata Gus Yusuf.
Dia mengatakan bahwa tanpa Perda Pesantren, maka UU Pesantren ibarat macan ompong. Karena itu, Gus Ami mengajak semua pihak untuk bersinergi supaya pesantren bisa mendapat perhatian yang layak dari negara.
“Untuk itu PKB mengundang kiai untuk memberikan masukan dan juga saran membangun supaya Perda Pesantren bisa segera diwujudkan. Perda Pesantren bukan hanya memberikan manfaat bagi pesantren, tetapi juga bagi masyarakat di sekitar pesantren,” pungkas Gus Yusuf.
Hadir dalam kesempatan itu Syuriah PBNU KH. Subhan Makmun, Ketua PWNU Jateng KH. Muzammil, Pengasuh Ponpes Edi Mancoro KH. Muhammad Hanif, serta ketua Dewan Syuro DPC PKB se-Jateng. (*/jpnn)
sumber : jpnn.com