Pakta integritas ditandatangani bersama sebagai komitmen mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan bermutu menuju smart hospital (senyum, mutu, amanah, respek, terpercaya). Gus Ipul menyebut pakta integritas itu adalah bentuk komitmen dan jaminan ke masyarakat yang selama ini pesimis akan pelayanan di rumah sakit milik pemerintah tersebut.
“Jadi, di luar, masyarakat sudah memiliki persepsi yang negatif akan pelayanan di rumah sakit ini. Makanya, perlu diubah, dan pakta integritas ini menjadi jaminan jika semua pegawai rumah sakit berubah,” kata Gus Ipul, Selasa (13/4/2021).
Ia menyebutkan, ada beberapa isu dari persepsi di luar terkait rumah sakit tersebut. Pertama, ia mengatakan, RS Purut kalah dengan rumah sakit swasta. Penyebabnya, karena pelayanan kurang cekatan dan lambat.
“Yang berkembang di masyarakat. Rumah sakit swasta lebih cepat dan tanggap. Padahal rumah sakit purut memiliki SDM dan fasilitas yang mumpuni. Seharusnya rumah sakit milik pemerintah bisa menang,” urainya.
Kedua, kata Gus Ipul, ini adalah hal yang sepele, tapi bisa membuat persepsi orang menjadi negatif. Semua pegawai di rumah sakit ini kurang senyum, sehingga terkesan menjadi kurang ramah.
“Ini muncul dalam survey kemarin. Hal – hal sepele ini juga harus diperbaiki. Mari, sama – sama membuat pasien yang berobat ke sini ini aman, nyaman dan tenang. Memberikan pelayanan yang baik, dan jangan lupa senyum,” lanjutnya.