Kota Magelang –
Masjid Agung Magelang, Jawa Tengah, mengadakan semaan Al-Qur’an pada Ramadhan 1442 Hijriah. Semaan Al-Qur’an ini berlangsung mulai 1 Ramadhan sampai 20 Ramadhan.
Semaan Al-Qur’an ini berlangsung di serambi Masjid Agung Magelang yang berada di sisi barat Alun-alun Kota Magelang. Kegiatan ini telah berlangsung sejak tahun 1950-an. Kali pertama dipimpin KH Nawawi Abdul Aziz dari Ponpes An Nur, Ngrukem, Pendowoharjo, Sewon, Bantul. Kemudian dilanjutkan oleh KH Muslim Nawawi hingga tahun 2013.
Untuk saat ini, semaan Al-Qur’an di Masjid Agung Magelang dipimpin cucu KH Nawawi Abdul Aziz, Gus Adib.
“Semaan di Masjid Agung Kauman dulu dari kakek saya sekitar 50 tahun, terus diteruskan paman saya sekitar 10 tahun. Mulai 2014, saya yang diamanahi dari Takmir Masjid Agung sini untuk mengampu,” kata Gus Adib saat ditemui di Masjid Agung Magelang, Selasa (20/4/2021).
Semaan diikuti jemaah beragam usia namun mayoritas usia lanjut, dimulai pukul 13.00 sampai 14.30 WIB. Setiap hari jemaah membaca Al-Qur’an 3 juz.
“Setiap hari 3 juz, puasa ke-10 khatam, terus puasa hari ke-11 mulai lagi dan tanggal 20 puasa khatam lagi,” ujar Gus Adib.
Gus Adib yang juga pengasuh di Ponpes An Nur Ngrukem menambahkan, pada tahun 2020 semaan Al-Qur’an di Masjid Agung Magelang ditiadakan karena pandemi virus Corona. Kemudian, untuk tahun ini kembali diadakan.
“Libur (tahun lalu), sekali Corona,” ujarnya yang juga menjadi imam tarawih itu.
![]() |
Sementara itu, salah satu jemaah, Asnawawi (56), mengaku mengikuti semaan Al-Qur’an di Masjid Agung Magelang sejak tahun 1978 yang saat itu bersama orang tuanya. Dulunya, dari wilayah Trasan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, berjalan kaki menuju Masjid Agung Magelang untuk mengikuti semaan Al-Qur’an tersebut.
“Saya ikut mulai tahun 1978, dulu sama orang tua jalan menuju sini. Rasanya senang bisa ikut, kalau tidak bisa ikut rasanya kurang sreg,” ujar Asnawawi.
Hal senada disampaikan pensiunan Polri, Kasjo (67), yang sudah ikut semaan Al-Qur’an sejak sekitar 10 tahun yang lalu. Baginya, bisa ikut semaan ini membuat hati merasa ayem.
“Saya sudah ikut sejak 10 tahun lalu. Rasanya ayem bisa ikut dari puasa hari pertama sampai puasa hari ke-20,” kata Kasjo yang berasal dari Payaman, Secang, itu.
Ungkapan yang sama disampaikan Awan Wiratno (41). Ia mengikuti semaan Al-Qur’an tersebut sejak 10 tahun yang lalu.
“Awalnya dulu saya cuman numpang salat Zuhur, terus mendengarkan semaan ini hingga akhirnya ikut sampai sekarang. Setiap hari 3 juz,” ujar Awan yang juga asal Payaman, Secang.
(rih/sip)