Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan ada tiga agenda mendesak kaum santri, sebagai refleksi Hari Santri Nasional (HSN) 2021.
Pertama, pesantren harus menjadi kekuatan ekonomi untuk membantu krisis ekonomi nasional.
“Yang kedua, pesantren harus melek teknologi dan ilmu pengetahuan sehingga bisa menghasilkan generasi yang sesuai tantangan zaman,” kata Gus Muhaimin, sapaan karibnya di kediaman Pengasuh Ponpes Al Madina Gunungpati Semarang, Habib Umar Muthahar, Rabu (20/10).
Gus Muhaimin menyebutkan agenda ketiga yang mendesak, yaitu pesantren harus menjadi bagian dari suporter pembangunan nasional.
Ketua umum PKB itu mengatakan salah satu bukti pesantren menjadi solusi persoalan pendidikan nasional adalah ketika sekolah-sekolah umum tutup karena tidak bisa melaksanakan pendidikan secara langsung, namun pesantren tetap berjalan dengan lancar.
“Ketika sekolah-sekolah libur tidak ada kegiatan belajar, pesantren tetap berjalan dengan lancar, baik sekolah agamanya, SMP-nya, SMA-nya, SMK-nya, aliyahnya, semua berjalan normal karena menggunakan sistem isolasi mandiri,” ungkapnya.
Mantan Menakertrans itu mengatakan kelancaran tersebut tidak terlepas dari upaya yang dilakukan pesantren dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan dalam satu komplek pesantren yang tertutup dilakukan isolasi mandiri, sehingga tidak ada masalah.
Oleh karena itu, sejak pandemi hanya pesantren yang berhasil melaksanakan pendidikan tanpa pernah libur.
Gus Muhaimin berharap melalui peringatan HSN 2021 yang mengusung tema ‘Santri Siaga Jiwa dan Raga’ bisa memotivasi para santri agar semangat untuk terus belajar dan meningkatkan diri.
Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober ditetapkan Presiden Joko Widodo berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.