Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, partainya menyambut baik keputusan pemberian julukan “Bapak Pluralisme” kepada Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, presiden keempat Republik Indonesia.
“Kami menyambut Gus Dur sebagai Bapak Pluralisme. Saat ini, sikap pluralis sangat dibutuhkan untuk membangun kehangatan antar sesama bangsa,” kata Jazilul seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/4/2022).
Wakil ketua MPR itu menilai julukan Bapak Pluralisme cocok untuk Gus Dur yang juga pendiri PKB tersebut.
Sebab, menurut Jazilul, Gus Dur adalah sosok yang selalu mengajarkan dan mewujudkan sikap adil dan menghargai keberagaman tanpa membedakan agama, ras, suku, dan asal- usul.
“Kami akan melanjutkan contoh Gus Dur,” ujar Jazilul.
Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) memposting julukan bagi para presiden RI yang telah purnatugas di akun Instagram resmi @kemensetneg.ri.
Dalam unggahan akhir pekan lalu memperlihatkan julukan kepada enam presiden, dari Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kemensetneg mengungkapkan, publikasi tersebut berdasarkan versi Museum Kepresidenan Balai Kirti dengan maksud agar masyarakat mengetahui julukan masing-masing presiden dan latar belakang pemberian julukan itersebut.
Rinciannya, Presiden pertama RI Soekarno sebagai Bapak Proklamator, Presiden ke-2 RI Soeharto Bapak Pembangunan, dan Presiden ke-3 RI BJ Habibie sebagai Bapak Teknologi.
Lalu, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid sebagai Bapak Pluralisme, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri sebagai Ibu Penegak Konstitusi dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono Bapak Perdamaian.