SuaraGus.com – Pandemi Covid-19 yang setahun ini sangat berdampak terhadap berbagai bidang, terutama dalam menjalankan kegiatan ibadah tahunan yang dilakukan umat muslim, yakni pelaksanaan ibadah haji.
Namun, pemerintah pun tentunya terus mengupayakan sejumlah kebijakan yang layak demi keamanan kegiatan tersebut.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta jajarannya agar mempersiapkan skenario penyelenggaraan haji di tengah pandemi Covid-19 sedetail mungkin karena menyangkut keselamatan calon jemaah haji.
“Siapkan secara detail. Saya harap pelaksanaan haji benar-benar detail persiapannya. Jangan ada yang terlewat sedikitpun, karena terkait keselamatan jemaah. Demi keselamatan jemaah, siapkan haji sedetail mungkin,” ujar Menag dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, 30 Maret 2021.
Menag Yaqut yang kerap disapa Gus Yaqut itu mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan.
Sebagaimana perubahan yang dirasakan itu antara lain, adanya pembatasan, termasuk dalam kegiatan keagamaan yang bersifat massal.
“Pembatasan juga terjadi dalam penyelenggaraan haji dan umrah sejak tahun lalu. Itu bisa menjadi pelajaran dalam persiapan, jika haji dibuka tahun ini,” ujar Gus Yaqut.
Terkait hal itu, Gus Yaqut juga menyebut dalam hal manasik selama ini, jemaah haji Indonesia mayoritas melaksanakan haji tamattu’ atau umrah baru berhaji.
Namun, jika jemaah haji Indonesia tahun ini diizinkan berangkat dan ada skema karantina, dan bisa jadi haji yang dilaksanakan adalah Ifrad atau haji dulu baru umrah.
“Hal ini harus dibahas bersama dalam muzakarah. Perlu kajian hukum, termasuk pola manasiknya agar bisa segera disosialisasikan,” kata Gus Yaqut, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.
Selain itu, Gus Yaqut juga meminta mental jemaah harus disiapkan sejak dini, karena dimungkinkan adanya perubahan skema penyelenggaraan haji di tengah pandemi ini.
Maka dari itu, seluruh jajaran di Kemenag dituntut untuk bekerja secara maksimal. Supaya jemaah mendapat pengetahuan yang komprehensif dan mempersiapkan haji dengan matang.
“Jangan sampai beda-beda pemahaman. Tugas berat Pak Dirjen, selain menyiapkan mitigasi juga menata pemahaman. Selamat bermuzakarah. Saya harap ada rumusan solusi atas setiap potensi masalah yang ada,” kata Gus Yaqut.
Meskipun hingga saat ini, otoritas Kerajaan Arab Saudi belum memberikan kepastian apakah akan membuka penyelenggaraan haji pada tahun ini atau kembali menutupnya, akan tetapi, Kemenag optimistis akan ada lampu hijau pelaksanaan haji. Sebelumnya Gus Yaqut juga menegaskan bahwa seluruh calon jemaah haji akan divaksinasi Covid-19.
Hal itu dilakukan, setelah pelaksanaan ibadahnya dibuka tahun ini oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Soal vaksinasi calon haji, Gus Yaqut pun mengungkapkan pihaknya telah berbicara dengan Menteri Kesehatan.***
sumber : PIKIRAN RAKYAT