Merdeka.com – 760 personel gabungan TNI dan Polri disiagakan dalam mengamankan malam takbir lebaran Rabu (12/5). Penguatan ratusan personel itu, disiagakan di sejumlah titik rawan keramaian pada tingkat Polsek dan Polres Metro Tangerang.
“Pelaksanaan pengamanan malam takbiran pada tahun ini Polres Metro Tangerang Kota menyiagakan sebanyak 760 personel gabungan dari unsur TNI dan Polri serta jajaran Polres hingga Polsek,” kata Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Deonijiu De Fatima, Rabu (12/5).
Dia menegaskan, pelaksanaan malam takbir lebaran kali ini dilakukan secara mobile atau dengan patroli.
“Kita fokuskan pada titik-titik keramaian seperti mal, tempat-tempat umum dan juga pelaksanaan pengamanan di pos pengamanan dan pos cek point di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Muhammad Husni Thamrin dan Jalan Kebun Nanas,” jelasnya.
Deonijiu mengimbau warga Kota Tangerang, untuk melaksanakan kegiatan malam takbir di rumah masing-masing.
“Dan apabila melakukan di Masjid-Masjid di Lingkungan setempat dapat dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah meluasnya penyebaran virus Covid-19,” ujarnya.
Sementara Kepolisian Resor Tangerang Selatan, pada lebaran tahun ini, mewaspadai adanya tindak kriminalitas yang menyasar kawasan perumahan dan permukiman di Tangerang Selatan.
“Kami telah membentuk tim khusus untuk pengamanan selama libur lebaran, Kring serse ditugasi untuk monitoring pencegahan tindak kejahatan terhadap aksi kriminalitas bobol rumah kosong,” kata Kapolres Tangsel, AKBP Iman.
Dia menegaskan, kegiatan patroli kawasan perumahan dan permukiman akan semakin ditingkatkan menyusul kerawanan rutin yang terjadi setiap musim lebaran sebab ditinggal pemiliknya berlebaran.
Iman menambahkan, sebenarnya untuk wilayah perumahan sebagian besar itu sudah memiliki petugas keamanan (Satpam). Untuk itu, dia menegaskan petugas Polisi yang menggelar patroli bekerjasama dengan Satpam perumahan.
“Kita ingatkan juga kepada mereka (satpam). Untuk area-area non perumahan itu kan ada warga RT/RW fungsinya dimaksimalkan. Sebagian besar adalah warga asli sekitar yang tidak pulang kampung untuk mudik lebaran,” jelasnya.
Dia menyebutkan, untuk wilayah paling rawan terjadi tindak kriminal pembobolan rumah kosong diantaranya di wilayah Pondok Aren, Pamulang dan Ciputat.
“Mengingat jumlah penduduk di wilayah itu padat dan dominasi penduduknya itu pendatang. Jadi dengan kondisi seperti sekarang potensi mereka meninggalkan rumah untuk mudik lebaran berpeluang dimanfaatkan oleh pelaku tindak kejahatan,” tutupnya. [fik]