Merdeka.com – Ditlantas Polda Metro Jaya masih menunggu keputusan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri terkait perpanjangan masa Operasi Ketupat Jaya 2021. Operasi Ketupat Jaya diberlakukan sejak tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.
Operasi Ketupat diberlakukan untuk mencegah warga mudik lebaran ke kampung halaman. Hal ini dilakukan guna menekan penyebaran Covid-19.
“Menunggu petunjuk dari Mabes Polri,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (14/5).
Dia pun belum bisa mengatakan lebih jauh terkait kepastian perpanjangan Operasi Ketupat tersebut. Namun terkait teknis konsep penyekatan pada saat arus balik akan ada perbedaan. Penyekatan yang awalnya dilakukan untuk pemudik keluar, nantinya untuk masuk ke dalam kota. Namun konsep ini masih dibicarakan dengan pihak terkait.
“Konsepnya mungkin nanti berbeda, bukan nyekat keluar, tapi nyekat masuk. Masih dibicarakan,” terangnya.
Sebelumnya, Sambodo memprediksi arus balik mudik lebaran masyarakat kembali ke Jakarta terjadi pada Minggu, tanggal 16 Mei 2021. Dia berharap pada arus balik mudik ini berjalan lancar.
“Arus balik tanggal 16 Mei, hari minggu sudah ada, sampai tanggal 24 selama 1 minggu. Ini mudah-mudahan mereka kembalinya tidak bersamaan sehingga kemudian tidak timbul kemacetan,” kata Sambodo kepada wartawan, Rabu (12/5).
Adapun skema untuk mengantisipasi kemacetan kendaraan jelang arus balik libur lebaran dengan menerapkan dua skema yaitu contra flow dan one way.
“Antisipasi arus balik kami sudah siapkan skenario-skenario baik yang sifatnya contra flow maupun sifatnya one way,” kata Sambodo.
Namun demikian, lanjut Sambodo, untuk skenario contra flow yang akan diterapkan bersifat situasional. Artinya jika volume kendaraan mulai terpantau padat, maka, skenario ini baru akan dilakukan.
“Contra flow nanti kita lihat apakah perlu dibuka dari KM 65 sampai dengan KM 42 atau bisa diperpanjang ke KM 28 atau bisa perpanjang di KM 5. Jadi sepanjang 60 KM,” lanjutnya.
Kemudian terkait skema one way, hanya akan diberlakukan apabila skema contra flow tidak berjalan dengan baik. Dalam penerapan skema ini pun akan dilakukan atas izin Korlantas Polri dan bekerjasama dengan Polda-Polda lain.
“Kalau itu tidak menolong juga tentu atas koordinasi dengan pihak korlantas maka akan kita laksanakan one way. Biasanya mulai dari tol Cikampek sampai Jakarta atau malah mungkin dari Kalikangkung, Semarang seperti dua tahun lalu. Tentu ini berdasarkan atensi dari perintah Korlantas Polri,” ujar Sambodo.
Lebih lanjut sampai saat ini data warga DKI Jakarta yang mudik pada Lebaran 2021 terus bertambah. Sebagaimana yang telah dilaporkan Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran dari 1,2 juta penduduk terus meningkat sampai 1,5 juta penduduk.
“Menindaklanjuti ucapan Kapolda bahwa sudah ada 1,2 sampai 1,5 juta penduduk Jakarta yang mudik, angka di jalan tol menunjukan diatas angka 360ribu kendaraan yang sudah keluar dari jkt dari tanggal 1 sampai dengan 10 Mei 2020,” katanya.
“Belum ditambah para pemudik sepeda motor yang tadi malam sudah malam keempat mencoba menembus pos penyekatan. Belum ditambah penumpang udara dan kapal laut, sehingga total kisaran 1.5 juta,” tambahnya. [gil]