KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha membongkar salah satu ibadah yang jika dilakukan umat muslim bisa membuat kalangan setan jengkel.
Ternyata ibadah yang bisa membuat setan jengkel itu bukan salat yang merupakan kewajiban umat muslim. Akan tetapi umat muslim yang tidak memiliki sifat iri kepada orang lain lah yang bisa membuat setan jengkel melihatnya.
Melalui unggahan video di channel YouTube SANTRI OFFICIAL, Gus Baha membuka kajian tentang ibadah yang bisa membuat setan jengkel dengan menceritakan seorang ulama yang memilih tinggal dan belajar kehidupan di pegunungan.
Ulama tersebut dikatakan Gus Baha tidak pernah memikirkan urusan duniawi. Apalagi memiliki sifat iri atas pencapaian orang lain.
“Maka ada ulama yang tiap pagi itu berkantor di gunung. Ongkang-ongkang di gunung, lalu pada bebatuan ia belajar. Zikirnya ulama itu bukan sekadar subhanallah walhamdulillah,”
“Apa enaknya jadi raja, lebih enak saya menganggur tanpa ada yang mengganggu. Tapi malah jadi wali, sebab berkahnya tidak pernah iri kepada raja maupun iri ingin jadi presiden,” ucap Gus Baha.
Lantas Pengasuh Pondok Pesantren Tanfidzul Qur’an LP3IA Rembang ini mewanti-wanti kepada umat muslim agar pandai bersyukur dan sebisa mungkin menghindari sifat iri.
“Jangan melihat nikmat yang dianugerahkan ke orang lain. Banyak-banyak bersyukur, misal kamu jadi orang kecil dan bodoh. Alhamdulillah saya bodoh, tidak banyak khitab. Jika saya alim akan terkena khitab nya orang lain,” jelasnya.
Kemudian Gus Baha menjelaskan jika ibadah paling tinggi dan dibenci oleh setan itu ketika umat muslim merasa bahagia dan pandai bersyukur atas segala nikmat yang diterimanya.
“Ibadah paling menjengkelkan setan itu satu, bahagianya orang mukmin. Diingat-ingat bahagianya orang mukmin!,”
“Orang mukmin kalau bahagia itu setan selesai sudah. Setan sampai nangis hingga mengotori mukanya dengan tanah ketika melihat orang mukmin bahagia,” jelasnya.
Dengan demikian, Gus Baha memastikan jika umat muslim yang tidak pandai bersyukur. Hidupnya akan selalu merasa kurang dan tidak pernah puas atas nikmat Allah yang telah diberikan kepadanya.
“Tidak menggugat Tuhan itu ciri khas umat mukmin sejati,” pungkasnya.