Pasuruan – Menkopolhukam Mahfud MD akan membangun lembaga pemasyarakatan (Lapas) terintegrasi di Kota Pasuruan. Pembangunan lapas Kota Pasuruan terintegrasi tersebut sebagai pilot project nasional.
Hal itu ditegaskan Mahfud MD usai meninjau dan berkeliling Lapas kelas II B Kota Pasuruan, Minggu (2/5/2021). Mahfud yang ditemani Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Wakil Wali Kota Adi Wibowo juga melihat langsung hasil kreativitas warga binaan.
“Pembangunan lapas terintegrasi ini akan saya jadikan pilot project pembangunan lapas ke depan. Ada tempat pengobatan, rehabilitasi, pesantrennya dan lainnya,” katanya.
Mahfud MD menyebut, dengan begitu, maka suasananya berbeda. Dan, lapas terintegrasi harus bisa dibuat dengan senyaman mungkin.
“Satu hal yang menggembirakan adalah istilah penjara menjadi lapas. Kalau penjara identik dengan penyiksaan, kalau lapas menjadi tempat rehabilitasi,” sambungnya.
Dia menilai, perubahan ini cukup berhasil dan sekurang – kurangnya terbukti di Lapas Kota Pasuruan. Lapas menjadi tempat yang nyaman sebagai tempat pengobatan dan rehabilitasi.
“Lapas menjadi tempat perubahan. Warga binaan bisa belajar, dibekali keahlian, sehingga ketika kembali ke masyarakat mereka sudah berubah dan kreatif,” urainya.
Mahfud MD melihat karya warga binaan di Lapas Kelas II B Kota Pasuruan luar biasa. Ada yang dibekali di bidang pertanian, keahlian menjahit sarung, pembuatan tempe, pembuatan tabungan dari limbah bekas dan masih banyak lagi.
“Ini harus dipertahankan. Jadi, lapas menjadi tempat perbaikan warga binaan untuk lebih baik dan tidak mengulangi perbuatannya,” jelasnya.
Gus Ipul dan Adi Wibowo sebelumnya memang mengusulkan revitaliasi lapas kelas II B Kota Pasuruan dengan alasan overload. Jumlah penghuni lapas melebihi dari angka standarnya. Lapas Kota Pasuruan ini memiliki daya tampung 260 orang, namun dihuni 870 orang.
“Permasalahan lapas melebihi kapasitas ini sudah menjadi perbincangan di setiap kesempatan, dan memang harus dicarikan solusi untuk menyelesaikannya,” sambung Mahfud.
Secara terpisah, Gus Ipul berencana akan menjadikan Lapas kelas II B Kota Pasuruan ini sebagai museum ketika sudah direvitalisasi.
“Kalau sudah dipindah, saya akan kirim surat ke menteri. Saya minta izin untuk menjadikan eks lapas ini sebagai museum karena ini merupakan cagar budaya,” paparnya.
Gus Ipul berharap, pembangunan lapas terintegrasi ini bisa memberikan banyak opsi fasilitas terkait rehabilitasi psikis. Kedua, memudahkan mobilisasi dalam setiap tahap pembinaan dan terakhir bisa memanusiakan manusia.
“Mudah – mudahan lapas terintegrasi ini terwujud. Kami sudah siapkan tiga lahan dengan luas rata – rata 5 hektar. Tinggal ditentukan saja. Yang jelas, kami akan siapkan segala kebutuhan. Kalau anggaran dari pusat,” tutupnya.
sumber : detikcom