Manajer Operasional Kapal PT Dua Putera Perkasa Pratama (DPPP) Agus Kurniyawanto mengaku pernah dimintai uang oleh Safri, yang saat itu menjadi staf khusus (Stafsus) Edhy Prabowo. Agus mengaku dimintai uang untuk memuluskan perizinan ekspor benur di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Saya tanya ke Pak Safri, pak ini kok belum keluar (izin ekspor) katanya ‘kamu sudah ke Ditjen Perikana Tangkap dan Ditjen Budi Daya belum?’ Saya bilang sudah pak, lalu bahkan di sistem (KKP) kami nggak ada. Terus Pak Safri bilang ‘yang komitmennya gimana? Kamu belum kan?’, saya spontan tanya ‘berapa pak?’, kata dia (Safri) yang lain itu 2 sampai 5,” beber Safri dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (24/2/2021).
“Makna 2 sampai 5 apa?” tanya hakim ketua.
“Jadi yang lain 2 sampai 5 miliar. Yang saya tangkap, lain itu perusahaan lain, yang bisa dicicil sesuai perusahaan. Saya jawab ‘baik pak saya sampaikan ke Pak Suharjito’, lalu saya ketemui Pak Suharjito, saya sampaikan perkembangannya, ‘pak yang lain tuh ngasih 2 sampai 5 miliar’,” kata Agus.
Agus mengatakan Suharjito menyanggupi permintaan Safri. Agus mengaku keesokan harinya Suharjito dan Agus menghadap Safri dan menyerahkan uang dalam amplop.
“Selanjutnya saya datang ke KKP duluan, sudah berapa lama Pak Suharjito datang, kemudian di lobi beliau titipkan ke tas saya ‘Gus, masukin‘, titipkan amplop tebal, saya nggak nanya isi apa karena sudah di lobi, lalu saya naik ketemu Dalendra (staf Safri), lalu dipersilakan masuk ke ruangan Pak Safri,” sebut Agus.
“Pak Suharjito di situ nanya gimana ini untuk izin ekspor BBL yang Agus urus gimana Pak, kata Pak Safri kemarin saya sudah sampaikan ke Agus. Lalu, Pak Harjito bilang ‘Gus keluarin amplop’. Terus saya keluarin, kata Safri ‘ini berapa pak’, saya lupa Pak Suharjito bilang 100 apa Rp 1 miliar,” lanjut Agus.
Agus mengaku setelah penyerahan uang itu, keesokan harinya permohonan dia di verifikasi oleh KKP. Dia juga mendapat pemberitahuan soal pengecekan lapangan.
Stafsus Edhy Prabowo membantah meminta uang untuk izin ekspor benur. Simak di halaman selanjutnya.