www.suaragus.com
  • Beranda
  • Pandangan
  • Isu Utama
  • Kamtibmas
  • Beranda
  • Pandangan
  • Isu Utama
  • Kamtibmas
www.suaragus.com
No Result
View All Result

Gus Nasrul: Generasi Santri Perlu Dibekali Jurnalistik demi Bentengi Diri dari Berita Hoaks

by Admin Suaragus
18 Maret 2021
Share on FacebookShare on Twitter

suaragus.com, SEMARANG – Bahaya berita bohong atau hoaks, menjadi ancaman bagi semua lini kehidupan. Tak terkecuali, para santri pesantren yang notabene berada di lingkungan yang tertutup.

Karena itu, Wakil Katib PWNU Jateng, KH Nasrulloh Afandi menggadang adanya program pelatihan jurnalistik di berbagai institusi pendidikan, khususnya pondok pesantren.

Menurutnya, dengan semakin menggilanya berita hoaks, ujaran kebencian, pencitraan dengan beragam kepentingannya yang di kemas dengan beragam cara yang meyakinkan publik, seolah-olah adalah kebenaran yang disebarkan lewat beragam media sosial.

“Maka, sebagai upaya melindungi generasi bangsa pada umumnya dan generasi santri pesantren khususnya, maka perlu optimalisasi program pelatihan jurnalistik di berbagai institusi pendidikan, termasuk pesantren,” kata Gus Nasrul, sapaan KH Nasrulloh Afandi, Rabu (17/3/2021).

Wakil Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat itu mengungkapkan, selain memberikan pengalaman secara langsung, pelatihan jurnalistik juga akan memberikan bekal kepada para santriwan dan santriwati terkait dasar ilmu jurnalistik.

“Dengan mengerti ilmu jurnalistik, setidaknya generasi bangsa bisa memilah atau menyaring antara kebenaran berita dan wabah bangsa berupa hoaks atau berita bohong,” jelasnya.

Dikatakannya, lingkungan pesantren konvensional sangat rawan terhadap berita hoaks. Pasalnya, pesantren konvensional masih menerapkan lingkungan yang tertutup dan melarang para santri menggunakan handphone. Sehingga jika ada berita yang diterima, maka santri akan menganggap berita tersebut sebagai sebuah kebenaran tanpa ada proses klarifikasi atau mencari referensi lainnya.

Kondisi berbeda pada pesantren modern. Yang mana lingkungan relatif terbuka dan setiap santri dapat menggunakan perangkat teknologi sehingga dapat mengakses media sosial atau portal berita dalam waktu yang lama. Sehingga santri pesantren modern dapat melakukan penyaringan berita untuk memastikan kebenarannya.

“Pesantren dengan lingkungan tertutup, santrinya tidak bisa memilah berita atau konten media sosial yang hoaks. Sehingga berita yang diterima itu ditelan mentah-mentah sebagai suatu kebenaran. Itu karena mereka tidak bisa membuka medsos dalam waktu yang lama sehingga tidak bisa mencari referensi lain,” paparnya.

Gus Nasrul mengungkapkan, bahaya berita hoaks di kalangan santri. Bahwa jika hoaks tersebut terekam dalam memori para santri atau pelajar, nanti justru diyakini menjadi sebuah kebenaran. Dalam tingkat dasar, dikhawatirkan hal itu diyakini bagian dari sejarah.

“Kalau berkaitan dengan ideologi apalagi radikalisme, dikhawatirkan para pelajar atau santri terpolusi cara bertindaknya karena berawal dari hoaks itu. Sehingga pelatihan jurnalistik ini sangat penting, karena pesantren modern sekalipun masih minim pemahaman jurnalistiknya,” tegasnya.

Untuk mengantisipasi dampak hoaks di lingkungan pesantren, kata Gus Nasrul, maka pesantren harus mengakses media berbasis cetak atau koran. Secara estafet melakukan edukasi pada para santri terkait ilmu jurnalistik. Dengan begitu, para santri memiliki kompetensi untuk memilah dan menyaring mana berita hoaks dan bukan.

“Juga perlunya wawasan kebangsaan bagi para pelajar dan santri. Sehingga setiap konten yang bernuansa sara atau politis, bisa disaring. Sehingga terhindar dari berita hoaks,” pungkasnya. (*)

sumber : TRIBUNJATENG.COM


Tags: dibekali jurnalistikGus NasrulSantriSemarang
Previous Post

Polri : Virtual Police Tidak Menyadap Akun WhatsApp

Next Post

Sowan Gus Ali, DJP Jatim II Ajak Tokoh Agama Dorong Kepatuhan Wajib Pajak

Admin Suaragus

Admin Suaragus

Related Posts

VIRAL Rendang Babi, Begini Tanggapan Gus Miftah
Suara Gus

VIRAL Rendang Babi, Begini Tanggapan Gus Miftah

15 Juni 2022
Reaksi Azka Saat Ditanya Gus Miftah : Kapan Mualaf?
Suara Gus

Reaksi Azka Saat Ditanya Gus Miftah : Kapan Mualaf?

9 Juni 2022
Humor Gus Dur: Takut Buka Mulut di Era Soeharto, Orang Indonesia Pilih Periksa Gigi di Sin
Suara Gus

Humor Gus Dur: Ketika Raja Arab Tertawa Terbahak-bahak!

8 Juni 2022
Gus Ipul Ajak Muslimat Sinergi Bangun Kota Pasuruan Usai Pembukaan Konfercab.
Suara Gus

Gus Ipul Ajak Muslimat Sinergi Bangun Kota Pasuruan Usai Pembukaan Konfercab.

27 Mei 2022
Humor Gus Dur: Takut Buka Mulut di Era Soeharto, Orang Indonesia Pilih Periksa Gigi di Sin
Suara Gus

Humor Gus Dur: Takut Buka Mulut di Era Soeharto, Orang Indonesia Pilih Periksa Gigi di Sin

27 Mei 2022
Buka Bimbingan Manasik Haji 2022, Gus Ipul Berpesan Agar JCH menjaga Kesehatan
Suara Gus

Buka Bimbingan Manasik Haji 2022, Gus Ipul Berpesan Agar JCH menjaga Kesehatan

25 Mei 2022
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Copyright © 2018 JNews. Photography Blog theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Pandangan
  • Isu Utama
  • Kamtibmas

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

wpDiscuz