Jakarta – Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid akan maju sebagai calon ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta pada Konferensi Wilayah (Konferwil), 2 April mendatang.
Jazilul mengatakan niatnya untuk maju sebagai calon ketua PWNU berdasarkan keinginannya untuk melakukan pembenahan NU di DKI Jakarta.
“NU DKI ini tempat pengabdian, bukan ladang berpolitik. Kalau berpolitik jangan gunakan NU karena ini sesuatu yang dilahirkan oleh para alim ulama, jadi sangat mulia,” ujar Jazilul dalam keterangannya, Sabtu (27/3/2021).
Hal ini ia sampaikan dalam acara Lailatul Ijtima’ dan Doa Bersama bertema ‘Menyongsong Satu Abad NU’, yang digelar di rumah dinasnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (25/3).
Sebagai kader NU yang sejak muda telah berkiprah di PMII, Ansor, maupun PBNU, ia mengaku telah mendapatkan banyak berkah dari NU.
“Saya ada keterpanggilan untuk ikut mengurus NU di DKI karena kalau di politik, saya sudah, dan itu berkah dari NU. Saya jadi DPR tiga periode, pernah di pimpinan Badan Anggaran, sekarang wakil ketua MPR,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jazilul juga menggandeng para ustaz untuk berbagi berbagi ilmu di acara Lailatul Ijtima’ tersebut. Pasalnya, menurut Mantan Ketua Cabang PMII Jakarta Selatan ini, Lailatul Ijtima’ merupakan forum yang penting untuk menambah ilmu dan nasihat dari para ulama.
“Terima kasih ustaz Yusuf Mansur motivasinya untuk kita. Semakin semangat kita untuk membenahi diri kita, termasuk untuk menguatkan NU. Terima kasih atas kehadirannya. Saya nggak nyangka beliau bersedia hadir dan memberikan motivasi untuk kita. Ini jalan Tuhan. Berarti sahabat-sahabat semua ini adalah calon-calon pemimpin, calon orang berilmu, dan calon orang kaya,” ungkapnya.
Sementara itu ustaz Yusuf Mansur pun ikut mendoakan agar Jazilul diberi kemudahan ke depannya.
“Kita doain hajatnya tuan rumah (Gus Jazil) mudah-mudahan qobul. Insya Allah dikasih barokah. PBNU Pusat sampai bawah menjadi lembaga yang sangat kuat di planet bumi ini. Jangan lupa, pilih Pak Jazilul Fawaid, sama pilih saya, cocok. Udahlah Insya Allah mudah-mudahan hasil,” ujarnya.
Dalam tausiahnya, Pengasuh Pondok Pesantren Da,arul Quran itu juga mengingatkan para pengurus NU agar selalu meminta tiga hal secara istiqamah tiga hal kepada Allah SWT. Pertama meminta ilmu, kedua meminta agar dijadikan orang kaya, dan ketiga meminta berkuasa.
“Jangan malu-malu. Benar-benar minta. Pagi, siang, sore, minta tiga hal yang banyak orang malu-malu. Satu minta ilmu, dua minta kaya, tiga minta berkuasa. Mau hidup senang kok nggak minta senang. Mau hidup kaya kok nggak minta kaya, tapi nggak mau miskin,” katanya.
Menurutnya, doa dan keinginan jika dilakukan terus menerus secara istiqamah pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT.
“Gua mau jadi Presiden. Asli, serius. Nggak main PWNU DKI. Nggak apa-apa Pak Presiden Jokowi 3 periode, setelah itu saya. Itu saya jadikan rutin,” katanya.
Di sisi lain, ustaz Solmed mengapresiasi kebiasaan Nahdliyin yang sering menggelar pertemuan untuk berdoa bersama, membaca istighosah dan lainnya. Dalam kesempatan ini, ia juga mengingatkan agar masyarakat tetap memohon atau berdoa kepada Allah SWT.
Ia pun mencontohkan cerita Nabi Musa AS yang menghadapi kesulitan saat dikejar Firaun dan tentaranya. Namun, berkat pertolongan Allah SWT, beliau dapat bebas dari kesulitan tersebut.
“Kita berdoa kepada Allah semoga bangsa Indonesia mudah-mudahan 2021 dengan berkah Ramadhan yang sebentar lagi ini, pandemi COVID-19 segera hilang dari Tanah Air,” tandasnya.
Sebagai informasi, acara Lailatul Ijtima’ dan doa bersama turut dihadiri ustaz Taufiqurahman, ustaz Fikri Haikal Zainuddin MZ, ketua Pengurus Cabang NU di DKI, pengurus Majlis Wakil Cabang (MWC) dan pengurus Ranting NU.
(mul/ega)