Jember – Sebanyak 75 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlus Sholihien di Jalan Melati V Gebang Tengah, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, menggelar ibadah salat gaib untuk mendoakan 53 prajurit yang gugur akibat tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402. Salat Gaib diimami pengasuh Ponpes Riyadlus Sholihien, KH. Madini Faruq.
“Ibadah salat Gaib ini kami lakukan sebagai bentuk keprihatinan kami atas gugurnya 53 orang prajurit kapal selam KRI Nanggala-402 yang mengalami kecelakaan saat latihan perang di sekitar kawasan laut Bali,” kata Madini usai salat Gaib, Senin (26/4/2021).
Pria yang karib disapa Gus Mamak itu mengatakan sebelumnya santri pondok bersama masyarakat menggelar doa bersama ketika mendengar kabar KRI Nanggala-402 Tenggelam bersama penumpang di dalamnya. Doa bersama dilakukan ketika dalam proses pencarian.
“Tapi kemudian dikabarkan menemukan serpihan dan kapal selam terbagi jadi 3 bagian. Ditambah pernyataan panglima TNI jika para prajurit itu gugur. Kita kemudian melaksanakan kegiatan salat Gaib ini,” terang Gus Mamak.
Dengan salat Gaib ini, jemaah mendoakan agar prajurit yang gugur mendapat pahala seperti layaknya orang yang mati syahid. Dan bagi negara, jasa prajurit ini akan dikenang.
“(semoga mendapat pahala), Baik dari Allah sebagai seorang prajurit yang mati syahid dan Khusnul Khotimah, juga dikenang jasa-jasanya bagi negara ini,” harap Gus Mamak.
sumber : detikcom